REMIDI BASDAT
MODUL I
KONSEP DASAR DATABASE
Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam penyediaan informasi bagi para pemakai (Fathansyah, 1999; Post, 1999).
Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Secara bertingkat, operasi dasar basis data dapat digambarkan dalam skema pada Gambar 10.4. Operasi-operasi tersebut meliputi:
Pembuatan basis data baru (create database).
Penghapusan basis data (drop database).
Pembuatan tabel baru (create table).
Penghapusan tabel (drop table).
Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu tabel.
Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data).
Pengubahan data dari suatu tabel (update data).
Penghapusan data dari suatu tabel (delete).
Gambar 3. Operasi-operasi dasar pada basis data
Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data, yang antara lain sebagai berikut :
a. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
c. Keakuratan (Accuracy)
d. Ketersediaan (Availability)
e. Kelengkapan (Completeness)
f. Keamanan (Security)
g. Kebersamaam Pemakaian (Sharability)
Sistem Basis Data
Basis data hanyalah sebuah objek yang bersifat pasif/mati, Yang menjadi pengelola/penggerak secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah system.
Secara lengkap, komponen system basis data terdiri dari :
a. Perangkat Keras (Hardware)
b. Sistem Operasi (Operating System)
Contoh : MS-DOS, Windows, Unix/linux, dll.
c. Basis data (Database)
d. Sistem Pengelola Basis Data (DBMS/ Database Management System)
Contoh : Microsoft Access, MySQL, Microsoft SQL Server, PosgreSQL, dan Oracle.
e. Pemakai (User)
f. Aplikasi/ software tambahan yang bersifat operasional.
Macam-macam Pemakai (User):
a. Programmer Aplikasi : pemakai yang berinteraksi dengan basis data melaui Data Manipulation Language (DML).
b. User Mahir (Casual User) : pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menuliskan modul program. Untuk mengakses basis data menggunakan query yang telah disediakan oleh DBMS.
c. User Umum (End User) : pemakai yang berinteraksi dengan system basis data melalui panggilan suatu program aplikasi yang telah disediakan.
d. User Khusus (Specialized User) : pemakai yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.
Abstraksi Data
Salah satu tujuan DBMS adalah menyediakan interface untuk user dalam melihat data, sehingga system menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara. Level dalam abstraksi data dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level)
Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dan hubungan antar data yang terdapat dalam basis data.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dalam abstraksi data yang menunjukkan sebagian dari data.
Bahasa Basis Data
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Bahasa tersebut dapat disebut Bahasa Basis Data (Database Language) yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang dapat dikenali oleh DBMS. Contoh bahasa basis data ada SQL, dBase, QUEL, dsb.
Bahasa basis data dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu :
a. Data Definition Language (DDL)
b. Data Manipulation Language (DML)
c. Data Control Language (DCL)
Struktur Sistem DBMS
Sebuah system pengelola basis data (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur system keseluruhan. Umumnya DBMS memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) :
a. File Manager
Mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
b. Database Manager
Menyediakan interface antara data low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke system.
c. Query Processor
Menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.
d. DML Precompiler
Mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam suatu program aplikasi ke pemanggilan prosedur dalam bahasa induk.
e. DDL Compiler
Mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan table yang mengandung metadata. Table-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
MODUL III
SQL (STRUCTURE QUERY LANGUAGE)
Objek Database
Gambar 1. Struktur Database
1. Basis data (database)
Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan, yang disimpan dalam suatu media penyimpanan dan diorganisasikan sedemikian rupa untuk keperluan tertentu.
2. Table
Table adalah himpunan elemen-elemen data yang diorganisasikan menggunakan model kolom vertical dan baris horizontal. Table juga merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas dalam Entity Relationship Diagram (ERD).
3. Field dan Record
Sebuah table dapat terdiri dari satu atau beberapa field (kolom) dan baris (row)
4. Primary Key
Primary key atau unique key adalah suatu nilai di basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi baris-baris dalam table.
5. Relationship
Relationship adalah asosiasi antara beberapa entitas (tabel). Relasi antar table bertujuan untuk mendefinisikan keterhubungan satu table dengan table lainnya.
SQL (Structure Query Language)
SQL adalah bahasa basis data yang digunakan untuk memformulasikan pernyataan-pernyataan yang diproses oleh database atau database server. Seperti yang telah dibahas pada modul sebelumnya, SQL dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. DDL (Data Definition Language)
Digunakan untuk membangun objek-objek dalam basis data seperti table dan indeks.
b. DML (Data Manipulation Language)
Digunakan untuk menambah, mencari mengubah dan menghapus baris dalam table.
c. DCL (Data Control Language)
Digunakan untuk menangani masalah security/ keamanan dalam database.
DDL (Data Definition Language)
• Bahasa SQL dapat digunakan untuk membuat dan mengubah struktur database.
• DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam table. Contoh objek yang dimaksud adalah table, view dan index. Pembuatan table, perubahan struktur table, perubahan nama table, serta perintah untuk menghapus table dilakukan dengan menggunakan perintah DDL.
• Perintah-perintah yang tergolong DDL adalah CREATE, ALTER dan DROP.
MODUL IV
SQL (STRUCTURE QUERY LANGUAGE)
DML (Data Manipulation Language)
• DML menyediakan perintah-perintah untuk menambah, memodifikasi, menghapus dan mengambil data dalam basis data.
• Perintah DML terdiri dari : INSERT, UPDATE, DELETE dan SELECT.
\
\
MODUL V
FUNGSI AGREGAT
1. Fungsi Agregat
Fungsi agregat (agregate) adalah fungsi yang menerima koleksi nilai dan mengembalikan nilai tunggal sebagai hasilnya. Standar ISO mendefinisikan lima jenis fungsi agregat yaitu :
Fungsi Deskripsi
COUNT Mengembalikan jumlah (banyaknya atau kemunculannya) nilai di suatu kolom
SUM Mengembalikan jumlah (total atau sum) nilai dari suatu kolom
AVG Mengembalikan rata-rata nilai di suatu kolom
MIN Mengembalikan nilai terkecil di suatu kolom
MAX Mengembalikan nilai terbesar di suatu kolom
2. Keyword DISTINCT
Keyword DISTINCT dapat dimanfaatkan untuk mengeliminasi duplikasi kemunculan data yang sama. Sintaks keyword DISTINCT adalah :
SELECT DISTINCT field1, field2, ….. field n
FROM nama_tabel
WHERE kondisi
3. Pengelompokan
Operasi lain yang sering digunakan dalam pengambilan data adalah pengelompokan. Operasi ini di representasikan melalui klausa GROUP BY dan diikuti nama field. Sintaks klausa GROUP BY adalah :
SELECT field1, field2, ….. field n
FROM nama_tabel
GROUP BY field1, field2,…. field n
1. Untuk menampilkan data pada tabel siswa dengan urutan sesuai nama, gunakan perintah ORDER BY
2. Untuk menghilangkan data yang sama, gunakan keyword DISTINCT.
3. Penggunaan fungsi agregat COUNT :
4. Penggunaan fungsi agregat SUM :
5. Penggunaan fungsi agregat AVG :
6. Penggunaan fungsi agregat MIN :
7. Penggunaan fungsi agregat MAX :
8. Pengelompokan data menggunakan GROUP BY :
9. Menampilkan data pada tabel siswa dengan syarat tertentu.
Menampilkan data siswa yang memiliki nilai diatas 80
KONSEP DASAR DATABASE
Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam penyediaan informasi bagi para pemakai (Fathansyah, 1999; Post, 1999).
Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Secara bertingkat, operasi dasar basis data dapat digambarkan dalam skema pada Gambar 10.4. Operasi-operasi tersebut meliputi:
Pembuatan basis data baru (create database).
Penghapusan basis data (drop database).
Pembuatan tabel baru (create table).
Penghapusan tabel (drop table).
Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu tabel.
Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data).
Pengubahan data dari suatu tabel (update data).
Penghapusan data dari suatu tabel (delete).
Gambar 3. Operasi-operasi dasar pada basis data
Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data, yang antara lain sebagai berikut :
a. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
c. Keakuratan (Accuracy)
d. Ketersediaan (Availability)
e. Kelengkapan (Completeness)
f. Keamanan (Security)
g. Kebersamaam Pemakaian (Sharability)
Sistem Basis Data
Basis data hanyalah sebuah objek yang bersifat pasif/mati, Yang menjadi pengelola/penggerak secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah system.
Secara lengkap, komponen system basis data terdiri dari :
a. Perangkat Keras (Hardware)
b. Sistem Operasi (Operating System)
Contoh : MS-DOS, Windows, Unix/linux, dll.
c. Basis data (Database)
d. Sistem Pengelola Basis Data (DBMS/ Database Management System)
Contoh : Microsoft Access, MySQL, Microsoft SQL Server, PosgreSQL, dan Oracle.
e. Pemakai (User)
f. Aplikasi/ software tambahan yang bersifat operasional.
Macam-macam Pemakai (User):
a. Programmer Aplikasi : pemakai yang berinteraksi dengan basis data melaui Data Manipulation Language (DML).
b. User Mahir (Casual User) : pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menuliskan modul program. Untuk mengakses basis data menggunakan query yang telah disediakan oleh DBMS.
c. User Umum (End User) : pemakai yang berinteraksi dengan system basis data melalui panggilan suatu program aplikasi yang telah disediakan.
d. User Khusus (Specialized User) : pemakai yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.
Abstraksi Data
Salah satu tujuan DBMS adalah menyediakan interface untuk user dalam melihat data, sehingga system menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara. Level dalam abstraksi data dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level)
Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dan hubungan antar data yang terdapat dalam basis data.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dalam abstraksi data yang menunjukkan sebagian dari data.
Bahasa Basis Data
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Bahasa tersebut dapat disebut Bahasa Basis Data (Database Language) yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang dapat dikenali oleh DBMS. Contoh bahasa basis data ada SQL, dBase, QUEL, dsb.
Bahasa basis data dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu :
a. Data Definition Language (DDL)
b. Data Manipulation Language (DML)
c. Data Control Language (DCL)
Struktur Sistem DBMS
Sebuah system pengelola basis data (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur system keseluruhan. Umumnya DBMS memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) :
a. File Manager
Mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
b. Database Manager
Menyediakan interface antara data low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke system.
c. Query Processor
Menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.
d. DML Precompiler
Mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam suatu program aplikasi ke pemanggilan prosedur dalam bahasa induk.
e. DDL Compiler
Mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan table yang mengandung metadata. Table-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
MODUL III
SQL (STRUCTURE QUERY LANGUAGE)
Objek Database
Gambar 1. Struktur Database
1. Basis data (database)
Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan, yang disimpan dalam suatu media penyimpanan dan diorganisasikan sedemikian rupa untuk keperluan tertentu.
2. Table
Table adalah himpunan elemen-elemen data yang diorganisasikan menggunakan model kolom vertical dan baris horizontal. Table juga merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas dalam Entity Relationship Diagram (ERD).
3. Field dan Record
Sebuah table dapat terdiri dari satu atau beberapa field (kolom) dan baris (row)
4. Primary Key
Primary key atau unique key adalah suatu nilai di basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi baris-baris dalam table.
5. Relationship
Relationship adalah asosiasi antara beberapa entitas (tabel). Relasi antar table bertujuan untuk mendefinisikan keterhubungan satu table dengan table lainnya.
SQL (Structure Query Language)
SQL adalah bahasa basis data yang digunakan untuk memformulasikan pernyataan-pernyataan yang diproses oleh database atau database server. Seperti yang telah dibahas pada modul sebelumnya, SQL dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. DDL (Data Definition Language)
Digunakan untuk membangun objek-objek dalam basis data seperti table dan indeks.
b. DML (Data Manipulation Language)
Digunakan untuk menambah, mencari mengubah dan menghapus baris dalam table.
c. DCL (Data Control Language)
Digunakan untuk menangani masalah security/ keamanan dalam database.
DDL (Data Definition Language)
• Bahasa SQL dapat digunakan untuk membuat dan mengubah struktur database.
• DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam table. Contoh objek yang dimaksud adalah table, view dan index. Pembuatan table, perubahan struktur table, perubahan nama table, serta perintah untuk menghapus table dilakukan dengan menggunakan perintah DDL.
• Perintah-perintah yang tergolong DDL adalah CREATE, ALTER dan DROP.
MODUL IV
SQL (STRUCTURE QUERY LANGUAGE)
DML (Data Manipulation Language)
• DML menyediakan perintah-perintah untuk menambah, memodifikasi, menghapus dan mengambil data dalam basis data.
• Perintah DML terdiri dari : INSERT, UPDATE, DELETE dan SELECT.
\
\
MODUL V
FUNGSI AGREGAT
1. Fungsi Agregat
Fungsi agregat (agregate) adalah fungsi yang menerima koleksi nilai dan mengembalikan nilai tunggal sebagai hasilnya. Standar ISO mendefinisikan lima jenis fungsi agregat yaitu :
Fungsi Deskripsi
COUNT Mengembalikan jumlah (banyaknya atau kemunculannya) nilai di suatu kolom
SUM Mengembalikan jumlah (total atau sum) nilai dari suatu kolom
AVG Mengembalikan rata-rata nilai di suatu kolom
MIN Mengembalikan nilai terkecil di suatu kolom
MAX Mengembalikan nilai terbesar di suatu kolom
2. Keyword DISTINCT
Keyword DISTINCT dapat dimanfaatkan untuk mengeliminasi duplikasi kemunculan data yang sama. Sintaks keyword DISTINCT adalah :
SELECT DISTINCT field1, field2, ….. field n
FROM nama_tabel
WHERE kondisi
3. Pengelompokan
Operasi lain yang sering digunakan dalam pengambilan data adalah pengelompokan. Operasi ini di representasikan melalui klausa GROUP BY dan diikuti nama field. Sintaks klausa GROUP BY adalah :
SELECT field1, field2, ….. field n
FROM nama_tabel
GROUP BY field1, field2,…. field n
1. Untuk menampilkan data pada tabel siswa dengan urutan sesuai nama, gunakan perintah ORDER BY
2. Untuk menghilangkan data yang sama, gunakan keyword DISTINCT.
3. Penggunaan fungsi agregat COUNT :
4. Penggunaan fungsi agregat SUM :
5. Penggunaan fungsi agregat AVG :
6. Penggunaan fungsi agregat MIN :
7. Penggunaan fungsi agregat MAX :
8. Pengelompokan data menggunakan GROUP BY :
9. Menampilkan data pada tabel siswa dengan syarat tertentu.
Menampilkan data siswa yang memiliki nilai diatas 80
Komentar
Posting Komentar